Gambar Ilustrasi Karet Foto : Ist |
Kopi-times.com | Medan :
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Utara, Wiwiek Sisto Widayat menyampaikan bahwa konstrikbusi Nias terhadap ekonomi Sumut
hanya 3%.
hanya 3%.
Pada sebuah pertemuan wartawan di Taman Simalem Karo, Kamis (26/9/2019) usai memberikan penjelasan tentang potensi ekonomi Sumut.
Disampaikan Wiwiek Sisto Widayat, kepada Kopi-times.com, sebaiknya Nias tidak hanya terpaku pada jenis-jenis produksi yang sudah ada selama ini. Nias harus lebih kreatif menambah besaran kapasitas produksi barang dan jasa.
“Bila kita ingin menambah besar konstribusinnya, maka volume, pangsa pasar dan kapasitas harus kita tambah dan cari sumber-sumber ekonomi baru”, sebutnya.
Misalnya kemaren Sail Nias, itu salah satu cara untuk membesarkan Ekonomi Nias. Menggunakan produk atau jasa dari daerah setempat. Kita mendatangkan orang dari luar, berbondong – bondong datang ke Nias dan mereka belanja Nias.
“Kalau mereka belanja di Nias, baik itu industri, kerajian dari masyarakan Nias yang memproduksi apa yang di beli dari Nias itu. Kalau itu dilakukan terus menerus lalu masyarakat Nias akan memproduksi makanan dan minuman. Nah dan seperti itulah salah satu yang menggerakan ekonomi”, sebut Wiwiek.
Wiweik juga menjelaskan persentase kimiskinan di Nias sekitar 21%. Bila Nias terus meningkatkan jasa dan memproduksi, barang atau Industri, maka angka kemiskinan ini akan berkurang. Mereka miskin karena tidak ada produksi.
“Hasil pertanian di Nas itu karet. Sekarang harga karet sekang sangat turun. Hal ini salah satu yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
“Untuk itu harus kita cari kenapa turun karena harga di luar negeri juga turun. Maka sebaiknya Nias tidak hanya terpaku pada jenis-jenis produksi yang sudah ada”, tutup Wiwiek Sisto Widayat Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Utara. (Red)