Jumat, September 13, 2024
spot_img

Selami Jejak Sejarah, Media Gathering BI Sumut ke Kota Tua

 

Menyelami Jejak Sejarah, Tim Media Gathering Bank Indonesia (BI) Sumut ke Kota Tua Mengunjungi MUBi (Museum BI) Sabtu 3/8/2024/Foto :Ist/kopitimes
Kopi Times | Jakarta :
Pada sebuah pagi yang cerah di Jakarta, rombongan Media Gathering BI Sumut tiba di Bandara Internasional Sukarno Hatta (Suta), Sabtu 3/8/2024. Ada tiga titik tujuan perjalanan Tim yakni, MUBI Museum Bank Indonesia (BI) Kota Tua, Jakarta Convention Center (JCC) dan Hotel Shangri La sebagai lokasi menginap dan tempat Pelatihan Wartawan Ekonomi dan Bisnis. Dari Bandara Suta memulai perjalanan mengunjungi salah satu destinasi sejarah yang paling berharga di Indonesia, MUBI di Kota Tua Jakarta. Kunjungan ini bukan hanya sekadar wisata, melainkan juga sebuah pengalaman edukatif yang menyelami jejak sejarah perbankan Indonesia.

MUBI terletak di Jalan Pintu Besar Utara No. 3, Pinangsia, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat. Bangunan yang digunakan sebagai museum ini sebelumnya merupakan gedung Bank Indonesia Kota, sebuah bangunan yang penuh dengan nilai sejarah. Di tempat ini, pada tahun 1828, Belanda mendirikan gedung De Javasche Bank yang kemudian dinasionalisasi dan menjadi gedung Bank Indonesia pada tahun 1953. Bangunan berarsitektur Neo-klasik ini dihiasi dengan ornamen-ornamen lokal, memberikan kesan yang unik dan megah.

Saat memasuki museum, kami disambut oleh pemandu yang ramah dan informatif. Pemandu menjelaskan bahwa Museum ini pertama kali dibuka untuk umum pada 15 Desember 2006 oleh Gubernur Bank Indonesia saat itu, Burhanuddin Abdullah. Kemudian, pada 21 Juli 2009, museum ini diresmikan oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono.

MUBI didirikan dengan tiga tujuan utama: sebagai sarana komunikasi kebijakan Bank Indonesia, tempat mengumpulkan, menyimpan, dan merawat benda numismatik dan dokumen bersejarah Bank Indonesia, serta sebagai sarana rekreasi literasi yang menghibur (edutainment). Museum ini memiliki koleksi numismatik yang kaya, mulai dari uang kuno masa kerajaan Hindu-Buddha, kerajaan Islam, masa kolonial, hingga uang Indonesia pada awal kemerdekaan dan masa kini.

Salah satu bagian yang paling menarik adalah metamorfosis logo Bank Indonesia dan koleksi emas moneter. Kami juga diperlihatkan berbagai informasi terkait dunia perbankan di Indonesia, termasuk peran penting Bank Indonesia dalam sejarah bangsa sejak sebelum kedatangan bangsa Barat, pembentukan Bank Indonesia pada tahun 1953, serta kebijakan-kebijakan Bank Indonesia selama ini.

Menyelami Jejak Sejarah Perbankan Indonesia.

Kunjungan kami di Museum Bank Indonesia memberikan wawasan baru tentang sejarah perbankan di Indonesia. Melalui koleksi dan informasi yang disajikan, kami dapat memahami bagaimana perkembangan perbankan di Indonesia berperan dalam perjalanan sejarah bangsa. Pengalaman ini juga mengingatkan kami akan pentingnya menjaga dan menghargai warisan sejarah yang ada.

Sebagai wartawan ekonomi bisnis, kunjungan ini sangat berharga. Kami mendapatkan perspektif baru yang bisa kami bagikan kepada para pembaca, memberikan mereka pemahaman yang lebih dalam tentang sejarah ekonomi dan perbankan Indonesia. Museum Bank Indonesia bukan hanya sekadar tempat untuk melihat koleksi bersejarah, tetapi juga tempat untuk belajar dan menghargai perjalanan panjang yang telah dilalui oleh bangsa ini.

Dengan penuh rasa kagum, kami meninggalkan Museum Bank Indonesia, membawa serta pengetahuan dan pengalaman berharga yang akan selalu kami kenang. Perjalanan ini tidak hanya memperkaya wawasan kami sebagai wartawan, tetapi juga sebagai warga Indonesia yang mencintai sejarah bangsanya. (Red/Hery Manalu)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest Articles