Oleh: Hery Buha Manalu
“Ketersediaan air bersih adalah hak seluruh warga negara. Untuk itu dukungan terus diberikan BIÂ dan TNIÂ AD melalui program sinergy dan kolaborasi yang dilakukan sejak Desember 2024 di 123 titik yang tersebar diprovinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, NTT, dan Papua Selatan, serta memberikan manfaat kepada 18.391 keluarga atau setara dengan 37.085 jiwa”
Air adalah sumber kehidupan. Tanpa air, tidak ada pangan, tidak ada kesejahteraan, dan tidak ada masa depan. Namun, di tengah urgensi air bagi kehidupan, masih ada jutaan masyarakat Indonesia yang kesulitan mendapatkan akses air bersih. Ketahanan pangan, yang merupakan tulang punggung ekonomi nasional, bergantung pada ketersediaan air yang cukup untuk irigasi pertanian dan kebutuhan rumah tangga. Inilah yang menjadi landasan bagi Bank Indonesia (BI) dan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) dalam menjalankan Program Manunggal Air, sebuah inisiatif kolaboratif untuk memastikan bahwa setetes air dapat membawa sejuta makna bagi kehidupan masyarakat Indonesia.
Krisis Air dan Tantangan Ketahanan Pangan
Indonesia adalah negara agraris, tetapi ironisnya masih banyak petani yang bergantung pada pola hujan yang semakin tidak menentu akibat perubahan iklim. Menurut data, sekitar 27 juta penduduk Indonesia masih kesulitan mendapatkan akses air bersih, terutama di daerah pedesaan dan wilayah terpencil. Di sisi lain, lahan pertanian yang mengalami kekeringan terus meningkat, mengancam produksi pangan nasional dan berpotensi memicu inflasi pangan.
Di Sumatera Utara, daerah yang dikenal sebagai salah satu lumbung pangan nasional, tantangan ini juga sangat nyata. Banyak wilayah pertanian masih menghadapi kendala besar dalam akses air untuk irigasi, menyebabkan produktivitas yang tidak optimal dan meningkatnya ketergantungan pada pasokan pangan dari daerah lain. Jika kondisi ini tidak diatasi, harga pangan akan semakin tidak stabil, dan kesejahteraan petani pun terancam.
Untuk menjawab tantangan ini, BI dan TNI AD sejak Desember 2024 telah meluncurkan Program Manunggal Air di 123 titik di berbagai provinsi, termasuk Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Papua Selatan. Program ini telah memberikan manfaat langsung kepada 18.391 keluarga atau sekitar 37.085 jiwa.
Ketersediaan air bersih adalah hak seluruh warga negara. Oleh karena itu, dukungan terus diberikan oleh BI dan TNI AD melalui program sinergi dan kolaborasi dalam membangun infrastruktur air bersih dan irigasi untuk masyarakat.
Di Sumatera Utara, program ini diwujudkan dengan membangun sumur bor, pompa hidram, dan sistem irigasi gravitasi di berbagai daerah yang mengalami kesulitan air. Infrastruktur ini tidak hanya memberikan akses air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi juga mendukung produktivitas pertanian dengan memastikan lahan-lahan pertanian tetap mendapatkan suplai air yang cukup sepanjang tahun.
Deputi Gubernur BI, Doni P. Joewono, menekankan bahwa Program Manunggal Air tidak hanya berdampak pada kesejahteraan masyarakat secara langsung, tetapi juga berkontribusi dalam stabilitas ekonomi nasional melalui:
1. Peningkatan produktivitas pertanian, yang akan mengurangi risiko gagal panen akibat kekurangan air.
2. Stabilisasi harga pangan, yang akan menekan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat.
3. Peningkatan kesejahteraan masyarakat pedesaan, yang pada akhirnya akan memperkuat ketahanan ekonomi nasional.
Dengan sinergi yang kuat antara BI dan TNI AD, program ketahanan pangan tidak lagi sekadar wacana, tetapi telah menjadi aksi nyata yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat.
Ketika akses air meningkat, produktivitas pertanian pun ikut terdongkrak. Dengan tersedianya sistem irigasi yang lebih baik, petani dapat mengolah lahan mereka secara lebih maksimal, meningkatkan hasil panen, dan mengurangi ketergantungan pada pola hujan.
Dampak positif lainnya adalah:
Mengurangi ketergantungan impor pangan, sehingga membantu memperbaiki neraca perdagangan nasional.
Meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat desa, karena sektor pertanian yang lebih produktif akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja.
Memperkuat daya saing produk pertanian nasional, sehingga berpotensi untuk memperluas pasar ekspor.
Selain itu, Program Manunggal Air juga menggunakan teknologi ramah lingkungan seperti pompa hidram dan sistem gravitasi untuk memastikan distribusi air yang efisien dan berkelanjutan.
Di Sumatera Utara, di mana pertanian menjadi sektor penting dalam ekonomi daerah, manfaat program ini sangat terasa. Petani di daerah-daerah seperti Deli Serdang, Langkat, dan Simalungun kini bisa mengandalkan sistem irigasi yang lebih baik untuk memastikan hasil panen mereka lebih stabil sepanjang tahun.
Air Adalah Investasi Masa Depan
Program Manunggal Air membuktikan bahwa investasi dalam penyediaan air bukan sekadar proyek sosial, tetapi merupakan strategi fundamental untuk membangun ketahanan pangan dan ekonomi yang lebih tangguh.
Air bukan hanya tentang kebutuhan dasar manusia, tetapi juga tentang masa depan pertanian, ekonomi, dan kesejahteraan bangsa. Ketika akses air tersedia dan terjamin, petani bisa lebih produktif, harga pangan bisa lebih stabil, dan daya beli masyarakat bisa tetap terjaga.
Dengan sinergi yang kuat antara Bank Indonesia dan TNI AD, serta dukungan dari berbagai pemangku kepentingan lainnya, Indonesia sedang membangun fondasi yang lebih kokoh untuk memastikan bahwa setiap tetes air benar-benar memiliki sejuta makna bagi kehidupan mayarakat.
Di Sumatera Utara dan berbagai wilayah lainnya, program ini diharapkan akan menjadi bukti nyata bahwa dengan kerja sama dan kepedulian yang tepat, kita bisa menciptakan perubahan besar dimulai dari setetes air. Setetes Air, Sejuta Makna bagi kehidupan. (Red/*)