Oleh : Hery Buha Manalu, Pemerhati Budaya dan Lingkungan
Kopi Times – Setiap masyarakat mempunyai kebudayaan yang beragam dan berbeda antara satu dengan yang lainnya. Setiap kebudayaan mempunyai sifat hakikat yang berlaku umum bagi semua kebudayaan di manapun juga. Sifat kebudayaan tersebut adalah sebagai berikut.
Sifat dan hakekat kebudayaan mewujudkan keteraturan dalam masyarakat. Kebudayaan itu terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia. Inilah sifat dan hakekat kebudayaan. Kebudayaan telah ada terlebih dahulu mendahului lahirnya suatu generasi tertentu tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
Sifat dan hakekat kebudayaan mengatur tingkah laku agar lebih baik sopan dan beradab. Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan tingkah lakunya.
Kebudayaan mencakup aturan aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindalan-tindakan yang dilarang dan tindakan tindakan yang diizinkan.
Sifat hakikat kebudayaan adalah ciri setiap kebudayaan, tetapi seseorang hendak memahami apa sifat hakikatnya yang esensial, terlebih dahulu harus memecahkan pertentangan-pertentangan atau larangan-larangan yang ada di dalamnya.
Di dalam pengalaman manusia, kebudayaan itu bersifat universal. Akan tetapi, perwujudan kebudayaan mempunya beberapa ciri khusus yang sesuai dengan situasi, lokasi maupun kondisinya. Sebagamaina diuraikan masyarakat dan kebudayaan itu merupakan suatu dwitunggal yang tak dapat dipisahkan.
Hal itu mengakibatkan setiap masyarakat manusia mempunyai kebudayaan atau dengan perkataan lain, kebudayaan bersifat universal atribut dari setiap masyarakat di dunia ini. Perbedaan kedua kebudayaan tersebut terletak pada perbedaan latar belakangnya.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sifat universal dari kebudayaan memungkinkan berwujudnya kebudayaan yang berbeda-beda, tergantung pada pengalaman pendukungnya, yaitu masyarakat. Contoh : Apabila seseorang dari masyarakat dengan kebudayaan yang berbeda dan tertentu berhubungan dengan masyarakat yang menjadi anggota masyarakat yang berlainan, dia akan sadar bahwa adat istiadat kedua masyarakat tersebut tidak sama.
Kebudayaan bersifat stabil di samping juga bersifat dinamis dan setiap kebudayaan mengalami perubahan-perubahan yang kontinu atau berlanjut. Setiap kebudayaan pasti mengalami perubahan atau perkembangan-perkembangan.
Hanya kebudayaan yang mati yang bersifat statis. Sering kali suatu perubahan yang terjadi dalam masyarakat tidak terasa oleh anggota-anggota masyarakat. Dalam mempelajari kebudayaan harus selalu diperhatikan hubungan antara unsur yang stabil dengan unsur-unsur yang mengalami perubahan. Sudah tentu pasti terdapat perbedaan derajat pada unsur-unsur yang berubah tersebut, yang harus disesuaikan dengan kebudayaan bersangkutan.
Unsur-unsur kebendaan seperti teknologi bersifat terbuka untuk suatu proses perubahan, ketimbang unsur rohaniah seperti unsur keluarga, kode moral, sistem kepercayaan dan lain sebagainya. Contoh : Bentuk Pulpen, model sepatu, menu makanan, buku tulis, serta segala macem benda yang dijumpai sehari-hari dalam kehidupan masyarakat. Walaupun yang ditinjau adalah masyarakat yang seolah-olah tampaknya statis seperti misalnya kehidupan pada masyarakat-masyarakat asli di pedalaman Indonesia, pasti ada perubahan.
Sifat dan hakekat kebudayaan mengatur jalannya kehidupan. Maka kebudayaan mengisi serta menentukan jalannya kehidupan manusia, walaupun hal itu jarang disadari oleh manusia sendiri. Gejala tersebut secara singkat dapat diterangkan dengan penjelasan bahwa walaupun kebudayaan atribut manusia. Jarang bagi seseorang untuk mengetahui kebudayaan mereka sampai pada unsur-unsur yang sekecil-kecilnya, padahal kebudayaan tersebut menentukan arah serta perjalanan hidupnya. Contoh: Betapa sulitnya bagi seorang individu untuk menguasai seluruh unsur kebudayaan yang didukung oleh masyarakat sehingga seolah-olah kebudayaan dapat dipelajari secara terpisah dari manusia yang menjadi pendukungnya.
Di antara mahluk ciptaan Tuhan yang lain manusia merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Manusia menciptakan kebudayaan-kebudayaan yang berbeda-beda disetiap kalangannya, dan melestarikan kebudayaan tersebut secara turun temurun. Manusia disebut sebagai mahluk Tuhan yang paling sempurna karena manusia mempunya akal budi yang diberikan Tuhan agar mampu membedakan mana yang benar dan mana yang tidak benar, juga mampu untuk berkarya di dunia ini dan secara hakikatnya menjadi seorang pemimpin.
Contoh: Pemimpin keluarga, pemimpin negara, dan lain sebagainya. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sangsakerta yakni berarti “budi atau akal”. Jadi segala sesuatu yang berhubungan budi pekerti dan akal pikiran manusia.
Perlu diketahui budaya adalah suatu yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan kebudayaan yang terdapat dalam masyarakat itu sendiri. Ketika seseorang berusaha berada dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaan tersebut untuk dipelajari.
Masyarakat Sumatera Barat, khususnya daerah Padang. Masyarakat menggunakan bahasa daerah yaitu bahasa minang dan dalam keseharian mereka menjunjung tinggi adat dan kebiasaan untuk bermusyawarah dalam mengambil keputusan.
Kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi manusia. Hasil karya manusia menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya. Sehingga kebudayaan memiliki peran sebagai:
Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompoknya. Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan lain. Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia.
Sifat dan hakekat kebudayaan, sebagai pembeda manusia dari ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Kebudayaan memberi petunjuk bagaimana manusia mempertahankan martabatnya sebagai ciptaan Tuhan yang berbudi luhur. Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berperilaku dalam pergaulan. Pengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat dan menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain. (Red/***)