Illustrasi Gambar Sumber : Int |
Kopi-times.com | Jakarta :
Bank Indonesia (BI) mengimformasikan bahwa stabilitas sistem keuangan tetap terjaga, dan kinerja korporasi go public membaik.
Onny Widjanarko, Direktur Eksekutif dari Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) pada siaran pers kepada wartawan Kamis (25/4/2019) di Jakarta, stabilitas sistem keuangan tetap terjaga disertai fungsi intermediasi yang stabil dan risiko kredit yang terkendali.
Onny Widjanarko juga menyebutkan
CAR tetap tinggi, sementara ratio kredit bermasalah tetap rendah.
CAR tetap tinggi, sementara ratio kredit bermasalah tetap rendah.
“Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan Februari 2019 tetap tinggi yakni 23,4% dan disertai rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) tetap rendah yakni 2,6% (gross) atau 1,2% (net)”, ungkapnya.
Dari fungsi intermediasi, pertumbuhan kredit pada Februari 2019 tercatat 12,1% (yoy), stabil dibandingkan dengan pertumbuhan kredit Januari 2019 sebesar 12,0% (yoy).
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Februari 2019 sebesar 6,6%, meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan Januari 2019 sebesar 6,4%.
Likuiditas perbankan terjaga, antara lain tercermin pada rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) sebesar 22,3% pada Februari 2019.
Sementara itu, kinerja korporasi go public membaik tercermin dari peningkatan keuntungan dan kemampuan membayar kewajiban yang sejalan dengan peningkatan aktivitas.
Ke depan, Bank Indonesia memandang pertumbuhan kredit akan terus berlanjut tanpa mengganggu stabilitas sistem keuangan.
Hal ini mempertimbangkan siklus kredit yang berada di bawah level optimum di tengah prospek permintaan domestik yang meningkat.
Bank Indonesia memprakirakan kredit perbankan tetap tumbuh tinggi mendekati batas atas kisaran 10-12% (yoy) sedangkan DPK berpotensi tumbuh dalam kisaran 8-10%. (Red)