Senin, Desember 9, 2024
spot_img

STT Paulus Medan HUT RI 79, Kobarkan Semangat Kemerdekaan, Peran Pendidikan dan Literasi Menuju Indonesia Emas 2045

Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia yang ke-79 di Sekolah Tinggi Teologi (STT) Paulus Medan tidak hanya menjadi momen untuk mengenang jasa para pahlawan, tetapi juga menjadi refleksi terhadap peran pendidikan dalam membangun bangsa. Upacara Bendera yang digelar pada Sabtu, 17 Agustus 2024, di halaman kampus STT Paulus Medan/Foto ; Ist/kopitimes
Kopi Times | Medan :
Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia yang ke-79 di Sekolah Tinggi Teologi (STT) Paulus Medan tidak hanya menjadi momen untuk mengenang jasa para pahlawan, tetapi juga menjadi refleksi terhadap peran pendidikan dalam membangun bangsa. Upacara Bendera yang digelar pada Sabtu, 17 Agustus 2024, di halaman kampus STT Paulus Medan ini dihadiri oleh seluruh civitas akademika, termasuk mahasiswa, dosen, dan staf. Dipimpin oleh Ketua STT Paulus Medan, Dr. Adolfina Elisabeth Koamesakh, M.Th., M.Hum., upacara tersebut menjadi pengingat akan pentingnya peran setiap individu dalam menyongsong masa depan bangsa, terutama dalam konteks Indonesia Emas 2045.

Dalam pidatonya, Dr. Adolfina menyampaikan bahwa peringatan HUT RI ke-79 ini membawa makna yang sangat mendalam, terlebih dalam konteks pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) yang menjadi simbol perubahan dan transformasi bangsa. Pemindahan IKN bukan hanya tentang perubahan geografis, tetapi juga tentang kesiapan bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan global di masa depan. Menyambut Indonesia Emas 2045, yang diharapkan menjadi puncak kemajuan bangsa, Dr. Adolfina mengingatkan bahwa pendidikan memegang peranan kunci dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing.

Pentingnya Literasi dalam Era Digitalisasi

Salah satu poin penting yang disampaikan oleh Dr. Adolfina adalah tentang pentingnya literasi dalam era digitalisasi. Di tengah perkembangan teknologi yang begitu pesat, literasi bukan lagi sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup kemampuan dalam mengakses, memahami, dan memanfaatkan informasi secara efektif. Literasi digital menjadi fondasi yang harus dimiliki oleh setiap individu, terutama mahasiswa, yang merupakan calon pemimpin bangsa di masa depan.

“Kita harus mempersiapkan SDM yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga literate dalam berbagai aspek, termasuk literasi digital dan literasi kesehatan,” ujar Dr. Adolfina. “Penguasaan teknologi dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan adalah kunci untuk mencapai kesuksesan dalam era Indonesia Emas 2045.”

Menurut Dr. Adolfina, literasi kesehatan juga tidak kalah pentingnya, terutama di tengah pandemi yang masih menjadi tantangan global. Pemahaman yang baik tentang kesehatan akan membantu mahasiswa dan masyarakat luas dalam menjaga kesejahteraan diri dan komunitas, serta mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan masyarakat yang sehat dan produktif.

Pendidikan Sebagai Pilar Utama Bangsa

Dr. Adolfina juga menekankan bahwa pendidikan adalah pilar utama dalam membangun bangsa. Sebagai lembaga pendidikan tinggi, STT Paulus Medan memiliki tanggung jawab besar untuk tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter dan moral yang kuat pada mahasiswa. Dalam konteks kemerdekaan, pendidikan adalah alat untuk membebaskan diri dari kebodohan, kemiskinan, dan ketidakadilan.

“Pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu kemerdekaan yang sesungguhnya,” tegas Dr. Adolfina. “Melalui pendidikan, kita dapat membebaskan diri dari belenggu kebodohan dan ketidakadilan, serta menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.”

Beliau mengajak para mahasiswa untuk melihat kemerdekaan bukan hanya sebagai kebebasan dari penjajahan, tetapi juga sebagai kesempatan untuk mengembangkan potensi diri dan berkontribusi bagi bangsa. Mahasiswa, sebagai agen perubahan, diharapkan mampu mengambil peran aktif dalam pembangunan bangsa, baik melalui prestasi akademik maupun melalui partisipasi dalam berbagai kegiatan sosial.

Menyongsong Indonesia Emas 2045

Menyongsong Indonesia Emas 2045, Dr. Adolfina mengingatkan bahwa persiapan harus dimulai dari sekarang. “Indonesia Emas 2045 bukanlah mimpi yang bisa dicapai tanpa usaha. Ini adalah visi yang membutuhkan kerja keras, komitmen, dan kerjasama dari semua elemen bangsa, terutama dari kalangan akademisi yang memiliki peran strategis dalam membentuk masa depan,” ungkapnya.

Ia juga menekankan bahwa proses adalah bagian yang tidak terpisahkan dari hasil yang ingin dicapai. “Proses tidak akan pernah mengkhianati hasil. Kita harus bekerja keras, belajar dengan tekun, dan tidak takut menghadapi tantangan. Kemerdekaan yang kita nikmati hari ini adalah hasil dari perjuangan panjang para pendahulu kita. Mari kita isi kemerdekaan ini dengan upaya yang lebih bermakna, demi masa depan yang lebih baik,” tambah Dr. Adolfina.

Upacara HUT RI ke-79 di STT Paulus Medan juga diisi dengan berbagai kegiatan yang mencerminkan semangat kebersamaan dan nasionalisme. Beragam perlombaan digelar di lingkungan kampus, mulai dari lomba tarik tambang, balap karung, hingga lomba memasak makanan tradisional. Kegiatan ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan antar mahasiswa, dosen, dan staf, serta menumbuhkan rasa cinta tanah air.

Refleksi dan Tindakan Nyata

Peringatan HUT RI di STT Paulus Medan menjadi momen yang tepat untuk merefleksikan perjalanan bangsa Indonesia selama 79 tahun. Kemerdekaan yang diraih bukanlah akhir dari perjuangan, melainkan awal dari tanggung jawab besar untuk mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.

Dr. Adolfina menutup pidatonya dengan mengajak seluruh peserta upacara untuk terus berjuang demi cita-cita bangsa. “Kemerdekaan bukanlah sekadar perayaan tahunan, tetapi sebuah amanah yang harus kita jaga dan perjuangkan bersama. Mari kita terus berkontribusi, berkarya, dan berinovasi demi masa depan Indonesia yang lebih baik. Indonesia Emas 2045 ada di tangan kita,” pungkasnya.

Semangat kemerdekaan yang ditunjukkan oleh seluruh civitas akademika STT Paulus Medan dalam peringatan HUT RI ke-79 ini diharapkan dapat terus menyala, menjadi api yang memotivasi setiap individu untuk berbuat lebih banyak bagi bangsa dan negara. Dengan pendidikan sebagai landasan, literasi sebagai alat, dan semangat kemerdekaan sebagai pendorong, Indonesia Emas 2045 bukanlah sekadar angan-angan, tetapi sebuah tujuan yang dapat diwujudkan bersama.(Red/Hery Buha Manalu)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest Articles