Kopi Times | Medan :
Dalam ajang Annual Conference 5th Sumatranomics, tema Ekonomi Hijau dipilih sebagai salah satu agenda strategis yang diusulkan kepada Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara untuk mendorong sinergi ekonomi yang lebih kokoh antara wilayah di Sumatera. Di tengah tantangan perubahan iklim dan kebutuhan akan keberlanjutan, ekonomi hijau hadir sebagai fondasi yang potensial untuk mendukung agenda Indonesia Maju, dengan fokus pada keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Dengan mengusung tema ini, Sumatranomics menekankan pentingnya transisi menuju sistem ekonomi yang tidak hanya berfokus pada keuntungan jangka pendek, tetapi juga memperhatikan dampak sosial dan lingkungan dalam jangka panjang.
Kolaborasi Multisektoral untuk Mewujudkan Ekonomi Hijau
Rekomendasi ekonomi hijau dalam konferensi ini melibatkan kolaborasi aktif antara pemerintah, sektor swasta, komunitas lokal, dan akademisi. Dalam menghadapi kompleksitas tantangan ekonomi saat ini, pendekatan lintas sektoral ini dianggap penting untuk menghasilkan solusi yang komprehensif dan terintegrasi. Pemerintah daerah diharapkan dapat mengarahkan kebijakan yang mendukung keberlanjutan, seperti memberikan insentif bagi perusahaan yang beralih ke energi bersih, mempromosikan praktik-praktik berkelanjutan di sektor perkebunan dan industri, serta memperkuat regulasi yang melindungi sumber daya alam Sumatera. Sementara itu, sektor swasta diharapkan ikut serta dalam investasi berkelanjutan, terutama pada pengembangan infrastruktur hijau dan inovasi teknologi yang ramah lingkungan.
Ekonomi Hijau sebagai Penggerak Transformasi Ekonomi Regional
Ekonomi hijau tidak hanya berpotensi memperbaiki kualitas lingkungan hidup, tetapi juga meningkatkan daya saing ekonomi Sumatera di panggung nasional dan internasional. Dengan mengadopsi prinsip-prinsip keberlanjutan, Sumatera dapat menarik lebih banyak investor yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan, sekaligus memperkuat sektor pariwisata yang ramah lingkungan. Selain itu, ekonomi hijau mendorong terciptanya lapangan kerja baru di bidang-bidang seperti pengelolaan energi terbarukan, teknologi hijau, dan pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Dengan demikian, ekonomi hijau dapat memperluas basis ekonomi Sumatera, mengurangi ketergantungan pada sektor yang merusak lingkungan, dan memperkuat ketahanan ekonomi lokal.
Rekomendasi Kebijakan Berbasis Ekonomi Hijau untuk Indonesia Maju
Dalam kerangka menuju Indonesia Maju, ekonomi hijau memberikan kontribusi signifikan dalam upaya pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam aspek lingkungan, kesejahteraan ekonomi, dan inklusivitas sosial. Di antara rekomendasi yang disampaikan pada acara tersebut adalah pengembangan infrastruktur hijau seperti jalur transportasi yang ramah lingkungan, pemanfaatan energi terbarukan, dan peningkatan keterampilan tenaga kerja di bidang industri hijau. Selain itu, pelaksanaan regulasi yang kuat diharapkan dapat mempercepat adopsi teknologi ramah lingkungan di sektor-sektor vital, sehingga menghasilkan dampak nyata bagi ekonomi dan lingkungan.
Dengan meletakkan ekonomi hijau sebagai pilar utama dalam strategi pertumbuhan, Sumatera dapat menjadi contoh bagi provinsi lain dalam mengimplementasikan ekonomi berkelanjutan. Langkah ini tidak hanya akan memperkuat ekonomi Sumatera, tetapi juga berkontribusi pada stabilitas dan kemajuan ekonomi nasional, sejalan dengan visi Indonesia Maju. Dukungan semua pihak, baik pemerintah daerah, swasta, maupun masyarakat, sangat diperlukan agar transisi ini berjalan efektif dan membawa manfaat yang nyata bagi generasi mendatang.(Rel/*)