Kopi-times.com | Deli Serdang :
Masyarakat dari Kelompok Tani (Poktan), Tani Juli desa Sidodadi Kecamatan Beringin mengakui banyak merasakan perubahan yang cukup signifikan, setelah mereka dibawah binaan BI sejak beberapa waktu lalu.
Binaan yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Sumatera Utara membawa perubahan mind set para petani untuk menerapkan pertanian organik. Masyarakat petani di kelompok Tani Juli mengakui hasil pertanian mereka meningkat.
“Dengan pertanian organik yang dibina oleh BI, sampai saat ini ternyata hasil pertanian kami terjadi peningkatan. Harapannya ke depan tanaman kita ini akan semakin sehat. Kita sudah menerapkan pertanian organik. Sehubungan tadi dengan adanya peresmian Mini lap ini, di desa kami maka penggunaan pupuk kompos itu akan lebih maksimal, yang diikuti hasil pertanian yang lebih meningkat”, sebut Rebin, warga dusun Jogja anggota kelompok tani ini.
Keuntungan penggunaan pupuk organik selain ramah lingkungan juga menghemat biaya produksi. Jelas sekali bahwa penggunaan pupuk organik ini sangat menguntungkan dalam hal pembiayaan.
Jika kita menggunakan pupuk organik dari hasil kotoran ternak. Kita tidak harus mengeluarkan biaya untuk membeli pupuk. Berbeda jika kita menggunakan pupuk kimia yang tentu harus kita beli, meskipun ada subsidi dari pemerintah, namun tetap saja kita akan mengeluarkan dana untuk hal itu.
Penggunaan pupuk organik atau pupuk hayati ini ramah terhadap lingkungan. Karena tidak menggunakan bahan-bahan kimia yang dapat merusak tanah. Selain itu juga aman bagi kesehatan kita. Menggunakan pupuk organik secara terus-menerus akan membuat tanah semakin subur sehingga lingkungan juga akan menjadi sejuk dan segar.
Pupuk organik mampu menjaga kualitas kesuburan tanah. Organisme dan zat-zat penting dalam tanah akan semakin baik. Lahan akan menjadi lebih subur, memiliki unsur hara yang tinggi dan dapat digunakan secara jangka panjang dalam pertanian dan perkebunan.
Sementara itu, secara terpisah, Yareli Ketua Kelompok Juli Tani kepada Kopi-times.com menyebutkan, sampai saat ini dari 32 hektar lahan di desa itu sudah berkisar 5 hektar menggunakan tanaman organik. Untuk mengubah mindset petani ini, kita memang butuh waktu untuk merubah mereka agar beralih menjadi petani organik. Kita membutuhkan waktu selama 3 tahun untuk memperbaikan lahannya.
“Sebagian petani belum bersedia beralih. Karena memang adanya penurunan hasil untuk sementara, tapi kan setelah itu, kita yang merasakan perubahan signifikan. Setelah itu sampai saat ini ternyata hasil pertanian kami terjadi peningkatan”, jelas Yareli.
Harapan kami akan semakin banyak petani yang beralih kepada pertanian organik. Dan sejauh ini yang sudah ikut masuk ke kelompok petani kita, di Tani Juli itu sudah ada sampai 105 anggota.
Bagi kami Kelompok Juli Tani, sejauh ini sudah merasakan banyak perkembangan yang positif dari capaian hasil pertanian. Anggota kelompok Tani Juli mendapatkan banyak kemajuan setelah dibawah Binaan Bank Indonesia. Hasilnya cukup meningkat.
“Kalau sebelumnya itukan, kisaran hasil yang terima itu secara konvensional, kita melakukan budidaya penanaman cabe itu hasilnya 10 ton sampai maksimalnya 12 ton per hektar. Tapi setelah adanya binaan dari BI Ini sejak tanggal 31 Mei 2017 itu, terjadi peningkatan hasil yang cukup signifikan hasilnya bisa sampai 16 ton per hektar, terimakasih BI”, sebut Yareli, Ketua Tani Juli, Deli Serdang. (Red)