Deli Serdang, Kopi Times – Desa Percut adalah sebuah desa dari 18 desa yang berada di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Satu dari sekian banyaknya hunian warga masyarakat desa yang berada di garis Pantai Timur Provinsi Sumatera Utara yang membentang sejauh 545 Km. Secara administratif zona Pantai Timur ini dibagi menjadi 9 (sembilan) kabupaten dan Kota yaitu : Kab. Langkat, Kota Medan (Belawan), Kab. Deli Serdang, Kab. Batubara, Kab. Asahan, Kota Tanjung Balai, Kab. Labuhanbatu Utara, Kab. Labuhan Batu dan Labuhanbatu Selatan.
Sebagaimana layaknya kawasan pesisir pantai tentu kehidupan warga masyarakat Desa Percut bermatapencaharian sebagai Nelayan, baik sebagai nelayan perikanan tangkap maupun sebagai nelayan perikanan budidaya. Berjarak 26 km dari Kota Medan menjadikan Desa Percut menjadi salah satu pilihan favorit bagi warga Kota Medan sekitarnya untuk sarana liburan dan hiburan. Di beberapa tempat terlihat kolam dan tambak membentang luas dengan berbagai jenis benih ikan Mujair, Nila, Siakap dll.
Adanya tambak tersebut oleh pemiliknya seringkali disandingkan dengan restoran, rumah makan, warung maupun dengan konsep cafe yang memberikan nilai tambah pendapatan (income) dengan olahan kuliner yang masih segar. Selain itu ada juga pemilik tambak menyediakan lahan khusus untuk pemancingan, dengan sistem harian atau kiloan. Sesekali diadakan kompetisi memancing Galatama saat pembukaan kolam perdana sebagai sarana promosi.
Jarak tempuh yang begitu dekat dari Kota Medan menjadikan Desa Percut begitu istimewa bagi para mancing mania yang ingin melepaskan rutinitas kerja dengan rekreasi yang murah dan meriah.
Ada 6 (enam) resto atau rumah makan di Desa Percut disekitaran Daerah Aliran (DAS) Sungai Percut hingga sampai ke muara, sementara untuk menuju seberang sungai atau ke muara para pemilik rumah makan menyediakan sarana penyeberangan gratis pergi dan pulangnya.
Sementara para pecinta kuliner dipersilahkan membeli aneka seafood segar kepada para pedagang yang banyak menjajakan berbagai jenis ikan segar atau bisa juga membelinya di rumah makan tersebut dengan sistem paket yang tersedia. Pilihan diserahkan kembali kepada para pengunjung.
Konsep Paket Seafood
Ada beberapa rumah makan menyediakan paket maksimal untuk 10 (sepuluh) orang pengunjung dengan biaya berkisar diantara Rp. 300.000 s/d Rp. 350.000,- dengan rincian sebagai berikut :
1 Kg Kepiting
1 Kg Udang
1 Kg Cumi-cumi
2 Kg Kerang
1 Kg ikan (dipilih Kakap, Kembung atau Nila)
Sementara untuk biaya masak dan olahan perkilonya dikenakan biaya Rp. 15.000,- belum termasuk nasi per porsi Rp. 5.000,-, sambal Rp. 5.000,- Cap Cay dan Cah Kangkung masing-masing Rp. 5.000,- serta aneka minuman yang dipesan yang tentunya berbeda-beda pula harganya. dengan rincian harga seperti yang disampaikan di atas diperoleh sebuah gambaran harga tersebut sangat murah dan enggak bakalan menguras isi kantong saat bersantap ria dengan anggota keluarga dengan suasana baru. Untuk olahan berbagai seafood tadi tersedia Udang atau Cumi-cumi Goreng Mentega dan Goreng Tepung sementara yang lainnya boleh diolah Asam Pedas, Asam Manis atau Saos Padang.
Sajian mantap nan lezat
Begitu aneka pilihan tadi telah tersaji dihadapan meja kita dari aromanya sudah menggugah selera tuk segera menyantapnya. Padu padan sambal kecap dengan perasan jeruk nipis menambah selaksa nikmat manisnya ikan segar yang baru ditangkap nelayan. Sementara untuk sambalnya tersedia pilihan sambal Terasi dan Sambal Kecap.
Kenangan kebersamaan yang sesaat memberikan pengalaman ingin kembali lagi untuk bersantap lagi bersama keluarga dan sahabat.
Kebersamaan sesaat tanpa internet sembari menikmati suasana senja hari yang indah.
Saran untuk perbaikan
Pelayanan dan keramahtamahan sudah cukup baik disisi yang lain suara sound system yang begitu kuat mengganggu pengunjung saat bercengkerama dan diskusi saat di meja makan. Pada sebagian orang, suara sound system yang lemah juga akan menimbulkan olokan apalagi ditimpa deru suara khas mesin boat sehingga nyaris tak terdengar. Pada sebagian yang lain dentuman bass sound system antar rumah makan dan suara boat memberikan nuansa tersendiri. Selain itu Mushala perlu diperhatikan kebersihannya. (Red/Budi Sudarman)