spot_img
BerandaAkademikaIAKN Tarutung dan STT Paulus Medan Benchmarking dan Kolaborasi Inspiratif

IAKN Tarutung dan STT Paulus Medan Benchmarking dan Kolaborasi Inspiratif

Kopi Times | Medan :

Dalam semangat peningkatan mutu pendidikan tinggi keagamaan, Lembaga Penjamin Mutu (LPM) Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung mengadakan kunjungan eksternal benchmarking ke Sekolah Tinggi Teologi (STT) Paulus Medan. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa, 24 Juni 2025, dan menjadi ruang dialog produktif antara dua institusi yang memiliki visi serupa dalam membangun pendidikan yang berdampak bagi masyarakat.

Kunjungan ini diinisiasi oleh LPM IAKN Tarutung yang dipimpin oleh Dr. Justice Zeni Zari Panggabean, M.Pd.K, dan turut didampingi oleh tim yang terdiri dari Ordekoria Saragih, Yosua  Sibarani, M.Th., Jonlis K. Manalu, S.Pd.K., Ester Ginting, SE., M.Pd., dan Rosmelati Sihombing, M.Pd. Kegiatan ini menjadi bagian dari program peningkatan kapasitas lembaga melalui praktik benchmarking mutu internal dan eksternal, khususnya dalam hal perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi Audit Mutu Internal (AMI).

Coffee banner ads with 3d illustratin latte and woodcut style decorations on kraft paper background

Pertemuan diawali dengan sambutan hangat dari Dr. Herawati Barus.S.S. M.Th., salah satu pimpinan STT Paulus Medan. Dalam sambutannya, Herawati menggarisbawahi pentingnya membangun jejaring antar-lembaga sebagai cara untuk memperkaya praktik-praktik terbaik dalam pengelolaan mutu pendidikan. “Kami merasa terhormat atas kehadiran tim dari IAKN Tarutung. Semoga ini menjadi awal dari kolaborasi yang lebih intens di masa depan,” ucapnya.

IAIN Tarutung dan STT Paulus Medan Benchmarking dan Kolaborasi Inspiratif
Pertemuan diawali dengan sambutan hangat dari Dr. Herawati Barus, dalam sambutannya, menyampaikan pentingnya membangun jejaring antar-lembaga/foto:Hery Buha Manalu/kopitimes

Gagasan yang Menginspirasi

Diskusi dalam forum ini berlangsung hangat dan penuh semangat. Kedua lembaga saling berbagi pengalaman terkait strategi pelaksanaan audit mutu internal, mekanisme evaluasi berkelanjutan, serta monitoring capaian lembaga dalam aspek kurikulum, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Namun, lebih dari sekadar prosedur administratif, diskusi berkembang ke arah yang lebih esensial, bagaimana pendidikan tinggi keagamaan mampu menyentuh realitas sosial dan membentuk karakter masyarakat.

Dr. Justice Zeni Zari Panggabean menyoroti pentingnya desain kurikulum yang berdampak. “Kurikulum tidak seharusnya hanya menjadi kumpulan materi ajar, tetapi harus mampu mendorong perubahan nyata, baik bagi mahasiswa, dosen, maupun masyarakat sekitar,” ujarnya. Menurutnya, kurikulum berdampak adalah kurikulum yang menyentuh nilai-nilai kehidupan, kontekstual dengan realitas lokal, dan mampu menggerakkan tindakan-tindakan etis dan solutif.

Pernyataan ini ditanggapi dengan antusias oleh Hery Buha Manalu dosen STT Paulus Medan. Ia menekankan bahwa orientasi pendidikan tinggi harus membumi, yakni berpijak pada potensi lokal dan kebutuhan konkret masyarakat. “Kami percaya bahwa pendidikan yang baik adalah pendidikan yang hidup. Pendidikan yang mampu memecahkan persoalan masyarakat, memperkuat budaya lokal, dan membentuk generasi yang cinta tanahnya dan sesamanya,” tutur Hery.

Lebih jauh, Hery mengangkat pentingnya sinergi antara lembaga pendidikan tinggi dan konteks kultural-ekologis Tanah Batak, termasuk dalam mendukung kawasan Geopark Kaldera Toba. Menurutnya, IAKN Tarutung dan STT Paulus Medan memiliki posisi strategis dalam mengembangkan pendidikan berbasis budaya dan pelestarian lingkungan. “Kita perlu membangun gerakan pendidikan yang tidak hanya mendidik di ruang kelas, tapi juga menyatu dengan denyut kehidupan masyarakat adat, nilai spiritualitas Batak, serta kepedulian terhadap bumi dan air Danau Toba yang sakral itu,” tambahnya.

IAIN Tarutung dan STT Paulus Medan Benchmarking dan Kolaborasi Inspiratif
Kurikulum tidak seharusnya hanya menjadi kumpulan materi ajar, tetapi harus mampu mendorong perubahan nyata, baik bagi mahasiswa, dosen, maupun masyarakat sekitar/foto:Hery Buha Manalu/kopitimes

Dalam kunjungan ini, hadir juga para tokoh akademik STT Paulus Medan yang turut memperkaya diskusi, Dr. Ivo Christiana Siregar, Dr. Bona Purba, M.Pd.K, Dr. Roma Sembiring, M.Pd.K, dan Jenny Rosa, yang semuanya aktif dalam pengembangan mutu, serta peningkatan daya saing akademik lembaga. Bertukar informasi apa yang dilakukan sebagai upaya menjamin mutu STT Paulus mulai dari proses, pengendalian, penetapan (kebijakan).

Kurikulum yang harus uptadate dan responsif terhadap perubahan kurikulum Kemendikti dan seputar hal yang dilakukan dan mekanisme penyusunan tugas akhir skripsi, tesis, disertasi melewati LPM di STT Paulus. Mereka menyampaikan apresiasi atas kunjungan IAKN Tarutung dan berharap kerjasama ini tidak berhenti pada satu pertemuan, melainkan menjadi awal sinergi yang lebih luas dalam bentuk riset kolaboratif, hingga pengembangan program studi.

Pendidikan yang Berakar, Bergerak, dan Berdampak

Kegiatan benchmarking ini tidak hanya menunjukkan semangat profesionalisme dan peningkatan kapasitas lembaga, tetapi juga mencerminkan komitmen bersama untuk menjadikan pendidikan sebagai kekuatan transformatif. Dalam semangat oikumenis dan cinta Tanah Batak, kedua lembaga menunjukkan bahwa mutu pendidikan bukan semata soal akreditasi atau dokumen, tetapi menyangkut misi luhur untuk menciptakan manusia-manusia pembelajar yang peduli, cerdas, dan bertanggung jawab atas masa depan bangsanya.

Seperti diungkapkan dalam refleksi penutup pertemuan ini: “Kami percaya, mutu sejati terletak pada seberapa jauh kita mengubah kehidupan. Pendidikan tidak hanya soal tahu, tapi soal jadi jadi berkat, jadi harapan, dan jadi pemimpin yang melayani,” ujar salah satu peserta dengan penuh semangat.

Di tengah tantangan global dan realitas lokal yang terus berubah, kegiatan seperti ini menjadi pengingat bahwa lembaga pendidikan tinggi keagamaan tetap relevan, selama ia terus belajar, membangun relasi, dan hadir bersama masyarakat. Melalui kolaborasi seperti yang ditunjukkan antara IAKN Tarutung dan STT Paulus Medan, jalan menuju pendidikan yang berakar, bergerak, dan berdampak menjadi semakin terbuka. (HB)

Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini