Kopi Times | Dairi :
Perayaan Natal 2025 di SMP Kristen Johannes Prodromos Lae Rias, Kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi, bukan sekadar seremoni keagamaan, Sabtu (13/12/2025). Ia menjelma menjadi ruang refleksi bersama tentang keluarga, pendidikan, dan masa depan daerah. Di tengah lantunan pujian dan doa, pesan yang mengemuka satu, pendidikan berbasis iman dan kolaborasi adalah fondasi utama membangun generasi unggul.
Khotbah Natal disampaikan oleh teolog dan akademisi, Dr. Adolfina Elisabeth Koamesakh, M.Th., M.Hum. Dengan bahasa yang hangat dan reflektif, ia menegaskan bahwa Natal adalah peristiwa kehadiran Allah yang nyata dalam kehidupan keluarga. “Ketika Allah hadir, martabat keluarga dijaga,” ujarnya. Menurut Adolfina, keluarga adalah ruang pertama pembentukan nilai, iman, dan karakter anak. Karena itu, keluarga tidak bisa berjalan sendiri menghadapi tantangan zaman.
Ia menekankan pentingnya sinergi antara orang tua dan sekolah. Di tengah arus globalisasi, krisis moral, dan perubahan sosial yang cepat, sekolah dan keluarga harus berjalan beriringan. “Fondasi keluarga yang kokoh hanya dapat dibangun jika berakar kuat dalam Tuhan dan ditopang oleh pendidikan yang bermakna,” kata Adolfina. Natal, baginya, bukan nostalgia rohani, melainkan momentum memperbarui komitmen bersama.
Pesan senada disampaikan Kepala Seksi Urusan Agama Kristen Kementerian Agama Kabupaten Dairi, Jakaban Siregar, SE., M.Pd. Dalam sambutannya, Jakaban mengapresiasi peran SMP Kristen Johannes Prodromos sebagai lembaga pendidikan yang konsisten membangun karakter siswa. Ia menyatakan keyakinannya bahwa dari sekolah ini akan lahir pemimpin-pemimpin masa depan Dairi.

“Pemimpin tidak lahir dengan sendirinya. Ia dibentuk melalui proses panjang, melalui pendidikan yang baik, keteladanan, dan keharmonisan semua pihak,” ujar Jakaban. Menurutnya, ketika sekolah, keluarga, gereja, dan pemerintah berjalan searah, maka masa depan daerah bukan sekadar harapan, melainkan keniscayaan.
Dukungan juga datang dari Yayasan Sahabat Iman Orthodox, yang diwakili oleh dr. Sotiria Manalu. Ia menyampaikan permohonan keterbukaan dan kerja sama dari semua pihak untuk bersama-sama membangun dan memajukan SMP Kristen Johannes Prodromos. Baginya, lembaga pendidikan Kristen hanya akan bertumbuh jika menjadi milik bersama, dirawat dengan semangat pelayanan dan kolaborasi.
Sementara itu, unsur TNI melalui Danramil Sumbul yang diwakili Sersan Mayor WJ Sihombing, turut memberikan apresiasi. Ia menilai pelibatan institusi teritorial dalam kegiatan sekolah sebagai langkah strategis untuk membentuk kedisiplinan siswa, baik dalam kehidupan sosial maupun kepedulian terhadap lingkungan. “Anak-anak harus dibekali nilai disiplin agar tidak mudah terbawa arus negatif globalisasi dan berbagai bentuk penyimpangan,” ujarnya.

Puncak refleksi perayaan Natal ini disampaikan oleh Kepala Sekolah SMP Kristen Johannes Prodromos Lae Rias Sumbul Dairi, Mula Situmorang, M.Th. Dalam sambutan yang sarat makna, ia mengajak seluruh hadirin merenungkan tema Natal: “Allah Datang Menyelamatkan Keluarga” (Matius 1:21–24). Tema ini, menurutnya, sangat relevan dengan kondisi keluarga-keluarga masa kini yang menghadapi tantangan ekonomi, moral, dan perubahan nilai.
“Seperti Yusuf dan Maria yang diliputi kebingungan, keluarga-keluarga di Dairi pun menghadapi pergumulan. Namun Natal mengingatkan kita bahwa Tuhan hadir dan menyertai,” kata Mula. Ia menegaskan keyakinannya bahwa keselamatan dan pemulihan keluarga harus bermuara pada pendidikan yang kuat dan berkarakter.
Bagi Mula, sekolah bukan sekadar tempat transfer ilmu. “Sekolah adalah ladang Tuhan untuk menanam masa depan daerah ini,” ujarnya. Di SMP Kristen Johannes, pendidikan dimaknai sebagai proses membentuk karakter, menanamkan iman, sekaligus membangun kompetensi akademik dan sosial siswa agar kelak menjadi generasi unggul.
Ia pun menyerukan sinergi positif antara pemerintah, gereja, masyarakat, orang tua, dan guru. Menurutnya, membenahi pendidikan di Dairi tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. “Jika kita berjalan bersama, pendidikan akan menjadi kekuatan perubahan,” katanya.
Kepada para siswa, Mula menyampaikan pesan yang menyentuh. Ia mengingatkan bahwa Natal mengajarkan Tuhan sering memakai hal-hal sederhana untuk karya besar. “Dari kampung kecil bisa lahir pemimpin besar. Kuncinya tekun belajar, hormat kepada orang tua, dan menjaga karakter,” tuturnya.
Perayaan Natal ini juga dihadiri berbagai unsur pimpinan daerah, mulai dari Dinas Pendidikan Kabupaten Dairi, unsur kecamatan, kepolisian, TNI, pemerintah desa, para kepala sekolah, guru, orang tua, hingga tokoh masyarakat. Kehadiran mereka menjadi simbol bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama.
Pada akhirnya, Natal di SMP Kristen Johannes Prodromos Lae Rias bukan hanya perayaan iman, tetapi Natal yang menggerakkan. Menggerakkan keluarga untuk lebih kokoh, sekolah untuk lebih bermakna, dan masyarakat untuk lebih peduli pada pendidikan. Dari sebuah sekolah di Sumbul, harapan tentang Dairi yang lebih maju kembali dinyalakan.
Natal telah usai dirayakan. Namun pesan dan komitmennya diharapkan terus hidup, menjadi terang bagi keluarga, sekolah, dan masa depan Dairi. (Red/*)



