Kopi-times.com | Medan :
BI Perwakilan Sumatera Utara, Direktur Sistem Pembayaran, Pengolahan uang Rupiah dan Layanan Administrasi, Andiwiana Septonarwanto pada acara Kick of Forum Sistim Pembayaran Sumut dan Seminar Ekonomi dan Keuangan Digital, Senin (9/9/2019) di Medan menyebutkan sistem pembayaran digital dan potensi kaum muda (millenial) dapat dijadikan peluang mendukung pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara, yang akan semakin baik dan bisa diperoleh dalam waktu yang tidak terlalu lama.
“Bagi siapapun juga yang terkait dengan bidang ekonomi digital dapat mengembangkan potensinya. Di Sumatera Utara itu yang kita harapkan tentunya, kita ingin melihat ada akselerasi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan, juga kekuatan ekonomi Sumatera Utara yang semakin baik, dan itu bisa diperoleh dalam waktu yang tidak terlalu lama”, sebut Andiwiana Septonarwanto.
Bahwa sebetulnya kita punya potensi yang sangat besar disektor ekonomi, yang pertama adalah infrastruktur yang kedua adalah, bagaimanapun juga kalau kita bicara digital maka jalannya kaum mellenial adalah anak muda.
“Dua hal itu ada di Sumatera Utara jumlahnya cukup baik kita dari Bank Indonesia itu pengennya mengajak berbagai pihak untuk berkolaborasi memanfaatkan semua ini”, sebutnya.
Menurut Andiwiana Septonarwanto kecepatan pertumbuhan ekonomi jangan hanya mengandalkan ekonomi yang tradisional.
“Karena seperti saya bilang tadi dalam paparan saya bawa kalau kita hanya mengandalkan ekonomi yang tradisional itu kecepatan pertumbuhan kita ya seperti kita tahu adalah di antara 5 sampai 5 persen berat minus gitu ya. Atau bahkan kalau untuk komoditas itu pertumbuhan yang mungkin antara 2% sampai 3% tapi digital ini bisa di atas 100%”, sebutnya.
Andiwiana Septonarwanto juga menyebutkan peluang digital membuat satu forum yang dapat menggabungkan berbagai wadah. “Nah kita pengen itu bisa termanfaatkan di Sumatera Utara. Makanya Bank Indonesia membuat satu forum yang namanya Forum Sistem Pembayaran untuk Sumatera Utara yang diharapkan dapat menggabungkan menjadi wadah”, sebutnya.
Di Sumatera Utara selama ini untuk kolaborasi sejenis belum ada. Selama ini mungkin jalan sendiri-sendiri. Otoritasnya juga jalan masih dengan cara konvensional dan fokus konsen dengan bidangnya masing-masing.
Menurutnya sudah waktunya memandang agar berbagai pihak bisa mensupport dan berkontribusi ke depan.”Sehingga saat ini saya kira kita sudah waktunya memandang agar kita semua bisa bersama-sama duduk, tidak mengklaim ini bagian siapa. Tapi justru apa yang bisa kita support dan sebetulnya kan tujuannya sama. Karna masing-masing itu kita bisa mengkontribusikan apa ke depannya”, tutup Andiwiana Septonarwanto. (Red)