Foto Bersama Panitia Seminar Webinar Nasional Strategi PAK dalam Pembelajaran di Rumah pada Masa Pendemi Covid-19 di Kampus Sekolah Tinggi Teologia Anugerah Sinagoge (STT AS) Medan, Rabu (22/7/2020)
Foto : Ist
Kopitimes | Medan :
Prof. Dr. Lince Sihombing M.Pd
Rektor IAKN Tarutung, menyebutkan Proses Belajar Mengajar (PBM) Pendidikan Agama Kristen (PAK), tetap berjalan tak peduli dimasa aman maupun dimasa tak aman seperti sekarang ini. Walaupun ini dimasa Pandemi Covid-19, belajar adalah hak para siswa/mahasiswa.
Mengajar dimasa sulit sekalipun seperti dimasa pandemic Covid-19 ini, adalah kewajiban guru/dosen. Namun hak dan kewajiban dari kedua belah pihak ini menjadi tidak teraktualisasikan secara normal karena kondisi yang tidak mendukung.
Hal ini dipaparkan Lince Sihombing saat Webinar Seminar Nasional bertema Strategi PAK dalam Pembelajaran di Rumah pada Masa Pendemi Covid 19, Rabu (22/7/2020) yang diadakan oleh Sekolah Tinggi Teologi Anugerah Sinagoge (STT AS) Medan.
“Guru/dosen wajib tahu dan melaksanakan kewajibannya atas hak siswa/mahasiswa dengan segenap daya dan kemampuannya sehingga pelaksanaan PBM tetap berjalan dengan baik”, sebutnya saat pemaparan seminar webinar yang diikuti sebanyak 1009 peserta yang berasal dari para guru dan dosen Teologia maupun PAK seluruh Indonesia dari tempat masing-masing di seluruh nusantara.
Tentang bagaimana cara melaksanakan PBM ini, akan terpulang pada peminatan dan kebermanfaatan media teknologi yang digunakan guru dan dosen.
Sistem belajar no face-to face, kata Lince menjadi keharusan. Terkendala? Sangat !. Bukan hanya dari segi penyampaian materi, pengevaluasian materi hasil belajar tetapi juga penggunaan teknologi untuk tersampaikan materi PAK tersebut menjadi problema yang menyulitkan dan menyakitkan.
Kondisi yang menyulitkan bagi Guru dan Dosen pengampu materi pembelajaran tapi juga menyakitkan bagi penerima materi ajar (siswa atau mahasiswa).
Kesulitan bagi Guru dan Dosen yang wajib dibuat jalan keluarnya. Dalam hal pendesainan materi ajar. Penggunaan waktu mengajar meskipun no face-to face tetapi menjadi 2 kali lipat. Pemberian feedback untuk percepatan pencapaian hasil belajar maksimal (hard dan softcopy). Pengevaluasian dalam bentuk portofolio untuk hasil belajar afektif, psikomotorik, dan kognitif.
Menurutnya kendala penyediaan paket internet jika tenaga pendidik menggunakan zoom. “Terkendala pada penyediaan penyediaan paket internet, terutama jika guru/dosen mengutamakan penggunaan zoom. Paket cepat sekali habis. Tiba tiba saja beberapa siswa/mahasiswa hilang dari peredaran. Selain itu terkendala pada jaringan yang hilang timbul ketika siswa /mahasiswa sedang dalam kegiatan PBM. Dosen pastilah uring-uringan sementara siswa/mahasiswa meriang-meriang karena ketakutan, terkendala pada penyampaian laporan hasil belajar”, papar guru besar Unimed ini.
Dalam cara belajar sistem daring, pengajar harus mencermati komunikasi yang singkat. Hampir tidak dimungkinkan terjadi dialog (two ways communication) berlama lama. Pilihan hanyalah pada menyerahkan laporan tersebut dalam bentuk PDF/WORD via email atau WA atau hanya bisa dibuka oleh guru/dosen via laptop.
Guru dan dosen yang sudah berumur kebanyakan tidak sanggup membaca hanya dengan menscrool kursor. “Guru dan dosen yang akan paling menderita karena keterbatasan dana atau tenaga. untuk memprint materi hasil belajar yang dikirimkan siswa/mahasiswa. Guru dan dosen yang sudah berumur kebanyakan tidak sanggup membaca hanya dengan menscrool kursor pada layar HP ataupun LapTop”, sebutnya.
Apapun yang terjadi, sebut Lince Sihombing pembelajaran wajib jalan terus, the show must go on. “Namun apapun yang terjadi the show must go on. Pembelajaran wajib jalan terus. Kenaikan kelas, kelulusan, test penerimaan atas lowongan pekerjaan dan lain lain wajib dilaksanakan meskipun secara daring, meskipun lebih sering kita para guru dan dosen nyaris tidak mengenali mereka terutama siswa/mahasiswa baru karena rata rata mereka menggunakan masker.
Seminar ini sebelumnya dibuka oleh Prof. Dr. Thomas Pentury M.Si dari Dirjen Bimas Kristen Kemenag RI, pemateri Dr. B. S. Sidjabat, D. Ed dari STT Tiranus Bandung dan Dr. Julius A. Parapat, M.Mis dan sebagai Moderator Dr. Chandra Manik M.Th dari STT Anugerah Sinagoge.
Elfrida Siringoringo, panitia Webinar Seminar Nasional bertema Strategi PAK dalam Pembelajaran di Rumah pada Masa Pendemi Covid 19, kepada Kopitimes menyebutkan agar dapat mengambil atau mengunduh materi dan E- Sertifikat masing-masing peserta di http://ariusman.id/rekaman-webinar-stt-anugerah-sinagoge-medan-22-juli-2020/.
“Disarankan gunakan laptop agar tampilan sertifikatnya kelihatan dan nama file kita juga terlihat”, sebutnya. (Red/Hery B Manalu)