Sejumlah konsumen daging babi di Kota Medan dan Sumatera Utara mendeklarasikan diri dalam sebuah wadah bernama Komunitas Konsumen Daging Babi Provinsi Sumatera Utara, atau disingkat dengan KKDB-SU, di Kompleks CBD Kota Medan, Senin, 16 Desember 2019
Foto : Hery Buha Manalu

Kopi Times | Medan :
Sejumlah konsumen daging babi di Kota Medan dan Sumatera Utara mendeklarasikan diri dalam sebuah wadah bernama Komunitas Konsumen Daging Babi Provinsi Sumatera Utara, atau disingkat dengan KKDB-SU.

Deklarasi KKDB-SU dilaksanakan bersamaan dengan acara wisata kuliner babi yang dilaksanakan oleh Asosiasi Pengusaha Rumah Makan Babi dan Peternak Babi Kota Medan, di Kompleks CBD Kota Medan, Senin, 16 Desember 2019.

Deklarasi KKDB-SU dilaksanakan secara spontan pada saat acara wisata kuliner daging babi berlangsung di Kota Medan.

Hadir pada acada deklarasi KKDB dan sekaligus sebagai deklarator antara lain: Murni Huber Tobing (Ketua Parfi Sumut), Sondang Hasugian, Ester Sitorus, Yonge Sihombing (Ketua Pengusul Nobel Ekonomi Untuk Jokowi (KPNEJ)/The Committee Propose Of Nobel Economy For Jokowi), Sarma Hutajulu (mantan anggota DPRD Sumut/Politisi PDI Perjuangan), Sutrisno Pangaribuan (mantan angota DPRD Sumut/Politisi PDI Perjuangan), Gelmok Samosir (Aktivis Protap).

“Adapun latar belakang dideklarasikannya KKDB-SU adalah sebagai wujud kepedulian terhadap konsumen daging babi di Provinsi Sumatera Utara”, kata Murni Huber selaku Ketua Deklarator dan Ketua KKDB-SU.

Kepedulian dimaksud antara lain:
1. Kepedulian terhadap para konsumen daging babi di Provinsi Sumatara Utara; yang selama ini banyak disuguhi dengan berita berita negatif tentang daging babi.
2. Kepedulian terhadap suplai daging babi untuk konsumen di Provinsi Sumatera Utara;
3. Kepedulian terhadap distribusi daging babi kepada konsumen di Provinsi Sumatera Utara
4. Kepedulian terhadap harga daging babi kepada konsumen di Provinsi Sumatera Utara;
5. Kepedulian terhadap rumah makan khas daging babi di Provinsi Sumatera Utara;
6. Kepedulian terhadap Asosiasi Pegusaha Daging Babi yang ada di Kota Medan;
7. Kepedulian terhadap para peternak babi, terutama untuk pakan ternak, bibit dan obat-obatan ternak babi di Provinsi Sumatera Utara.

“Karena itu, kami saat ini  mendeklarasikan KKDB-SU, supaya kita sesama konsumen dapat berkumpul untuk merespon dan menyikapi setiap dinamika yang berkembang terhadap daging babi dan mendukung para pelaku usaha rumah makan babi dan pengusaha ternak babi yang ada di Provinsi Sumatera Utara”, lanjut Murni.

Adapun personil pengurus inti KKDB-SU yang sudah terbentuk antara lain: Ketua: Murni Huber Tobing; Sekretaris: Sondang Hasugian; Bendahara: Ester Sitorus. Sedangkan beberapa personil penasehat yang telah terbentuk antara lain: Yonge Sihombing; Sarma Hutajulu; Sutrisno Pangaribuan; dan Gelmok Samosir. “Mereka menyatakan kesediaannya sebagai penasehat, karena kepeduliaannya sebagai sesama konsumen, dan juga peduli terhadap para pedagang rumah makan babi dan para pengusaha ternak babi”, kata Murni Huber yang juga Ketua Persatuan Artis dan Film Sumatera Utara (Parfi).

Usai deklarasi, lanjut Murni mengatakan usai deklarasi KSB yang terpilih akan segera mengadakan rapat pengurus inti, untuk menyusun program dan rencana kerja antara lain: (1) Melengkapi seluruh personil di dalam struktur organisasi KKDB-SU, mulai dari Dewan Pembina, Dewan Penasehat, Dewan Pakar, anggota Dewan Pengurus Harian, mulai dari Wakil Wakil Ketua, Wakil Wakil Sekretaris, Wakil Wakil Bendahara, Ketua ketua dan anggota Kordinator daerah, dan Ketua Ketua dan Anggota Departemen.

(2) KKDB-SU akan membentuk cabang di 33 Kab/Kota di Provinsi Sumatera Utara. (3) KKDB-SU akan melengkapi payung hukum sebagai legalitas organisasi; (4) KKDB-SU akan mengadakan pelantikan para pengurus mulai dari tingkat pusat hingga ke tingkat kab/kota di Provinsi Sumatera Utara; dan (5) Menyusun visi, misi, prograk kerja, dan AD/ART KKDB-SU.

Saya selaku ketua kata Murni Tobing memohon dukungan dari para peserta yang hadir, dan para asosiasi dan para konsumen termasuk kepada semua stakeholders untuk membantu memberikan pikiran, tenaga, waktu, dan materil untuk memperkuat KKDB, Asosiasi Pengusaha Rumah Makan Babi, dan Pengusaha Ternak di Kota Medan, dan di Sumatera Utara.

Murni Huber selaku Ketua KKBD-SU terpilih, serta yang saat ini juga berstatus sebagai Mahasiswa program doktor ekonomi USU, mengajak peserta yang hadir  dan konsumen daging babi untuk berhimpun di KKDB demi kebersamaan, dan kesinambungan daging babi di Sumatera Utara. “Kami sangat terbuka, dan berterimakasih jika berkenan untuk berhimpun dalam warah KKDB-SU. “Dari kita, untuk kita, dan oleh kita”, pungkas Murni Tobing yang juga pemerhati budaya batak.

Ketua Panitia acara wisata kuliner babi, Mariani Tarigan sangat mengapresiasi dan menyambut baik terbentuknya dan dideklarasikannya KKDB-SU secara sepontan dan bersamaan dengan acara Wisata Kuliner Babi Kota Medan. “Dengan dideklarasikannya KKDB-SU akan semakin memperkuat rasa persatuan, kekeluargaan,  kebersamaan di antara pengusaha daging babi dengan konsumen daging babi di Kota Medan pada khususnya dan Sumatera Utara pada umumnya”, kata Mariani.

Di tempat yang sama Yonge Sihombing mengapresiasi gagasan dan
Acara wisata kuliner babi di Kota Medan. Ini merupakan bentuk kegiatan yang kreatif, kegiatan yang mampu memantik rasa kekompakan, kebersamaan diantara pelaku usaha daging babi.

Yonge menambahkan inisiatif dan gagasan untuk membentuk KKDB-SU, lahir pada saat melihat acara ini, dan saat dibicarakan dengan panitia, langsung direspon oleh panitia. Dan, panitia memberikan ruang, waktu, dan kesempatan untuk menggunakan panggung acara untuk mendeklarasikan KKDB-SU.

“Saya sangat berterimakasih kepada Panitia, dan Asosiasi Pengusaha Rumah Makan Babi, dan Peternak Babi Kota Medan”, kata Yonge, Mantan Staf Ahli Ketua DPRD SU.

Ini merupakan sebuah anugerah karena hanya dalam waktu yang sangat singkat, peserta yang hadir, langsung menyatakan dukungan untuk dibentuknya wadah KKDB-SU. Demikian halnya Panitia dan para Asosiasi yang dengan semangat mendukung pembentukan KKDB.

“Semoga ke depan KKDB-SU dapat memberikan manfaat bagi konsumen, dan asosiasi yang ada”, kata Yange Penulis Buku Jokowinomics Menabur dan Menuai.

Demikian halnya Gelmok Samosir mengatakan bahwa daging babi ini merupakan simbol pemersatu. “Buktinya kita bisa berkumpul disini, mulai dari Toba, Karo, Simalungun, Pakpak, Nias, Cina, dll”, kata Gelmok. Semoga dengan terbentuknya KKDB-SU ini bisa semakin memantapkan rasa kebersamaan kita sesama konsumen, dan juga antara konsumen dengan para asosiasi yang ada.

Acara wisata kuliner dihadiri sejumlah rumah makan antara lain: RM BPK Mari, RM BPK Barus Jahe, RM BPK Taninya,  RM BPK Latumara, RM BPK Sembiring, RM BPK Latersia, RM BPK Meriah, RM BPK Setia Budi, RM BPK Pasar 1, RM BPK Sapo Rumbia, RM BPK Batu Mbulan, RM BPK Tigalingga, RM BPK Tesalonika dan RM BPK Ingettenta. (Hery Buha Manalu) 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here